Ini rahasia syarat jika ingin mengajukan KTA agar disetujui
Anda perlu memperhatikan 6 hal berikut ini bila ingin mengajukan proposal KTA.
Saat ini kredit uang untuk berbagai keperluan bertebaran. Tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.
Di antaranya untuk modal usaha, renovasi rumah, biaya pendidikan anak, bahkan sampai yang sifatnya konsumtif, seperti liburan.
Salah satu kredit atau kredit yang cukup populer adalah Kredit Tanpa Agunan (KTA). Sesuai namanya, kredit KTA tidak perlu jaminan atau agunan.
Anda dapat mengajukan langsung ke atau melalui Marketingnya(yang menyediakan layanan online untuk produk yang lebih jelas).
Dalam proses pengajuannya, ada yang mensyaratkan calon debitur punya kartu kredit, ada juga yang tidak.
Plafon kredit KTA mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 500 juta. Pun dengan tenornya lumayan panjang hingga 60 bulan (5 tahun). Sedangkan suku bunga yang ditawarkan terbilang tinggi.
Akses KTA terbuka lebar bagi siapa saja,berikut 6 tips penjelasan rahasianya.
1. Pastikan Anda mampu mengelola keuangan
Sebetulnya mengajukan pinjaman apapun, termasuk KTA harus dibarengi dengan kemampuan mengelola keuangan. Sebab, kredit ini termasuk utang. Kewajiban yang harus dibayar setiap bulan sampai lunas.
Jika anggaran secara rutin, maka berapapun gaji atau penghasilan Anda bakal begitu saja tanpa bekas. Tak tahu ‘larinya’ ke mana.
Begitu harus membayar cicilan KTA, tak punya duit karena sudah habis. Akhirnya gagal bayar.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengelola keuangan. Mencatat setiap pemasukan serta pengeluaran dengan baik.
Sebesar 40 persen dari gaji untuk anggaran kebutuhan sehari-hari. Kemudian 30 persen untuk membayar utang, termasuk cicilan KTA. Tabungan atau investasi, porsinya 20 persen dari penghasilan. Dan sisa 10 persen untuk beramal.
Dengan membuat pos-pos anggaran yang jelas, pembayaran kredit KTA Anda akan mulus mulus. Tidak ada kredit macet.
2. melihat seluk beluk seputar KTA
Setiap bank punya produk kredit KTA. Begitupun dengan fintech, hampir seluruhnya menyediakan layanan pengajuan KTA dari berbagai bank.
Walaupun sama-sama KTA, namun syarat dan ketentuan pengajuan masing-masing bank dan fintech berbeda. Jadi, cari tahu dulu informasi seputar KTA, termasuk untung ruginya.
Membekali diri dengan informasi yang cukup akan menghindarkan Anda dari rasa penasaran. Jika masih bingung, sebaiknya bertanya langsung pada call center maupun customer service bank atau fintech.
Bila perlu, tanya kepada keluarga, teman, atau rekan yang pernah menggunakan fasilitas kredit KTA agar tidak merasa ‘dijebak’ di kemudian hari.
3. Mengajukan kredit untuk hura-hura? KATAKAN…Tidak mungkin
Berutang pada dasarnya tidak masalah, asal digunakan untuk sesuatu yang produktif. Bahkan jika perlu menghasilkan, seperti modal usaha, bangun rumah untuk bisnis kos-kosan, biaya pendidikan anak, dan lainnya.
Yang bahaya, kalau kredit KTA dipakai buat konsumtif, seperti belanja, liburan ke luar negeri. Ingat, tingkat bunga KTA tinggi. Mulai dari 0,59 persen, 1 persen, 1,55 persen, dan 2 persen per bulan (flat).
Kelihatannya kecil. Tetapi kalau diakumulasikan setahun, bisa 12 persen sampai dengan 24 persen. Misal perhitungan kasarnya, cicilan kredit KTA sebesar Rp 1,5 juta per bulan, bunga 2 persen per bulan Rp 30 ribu. Jika setahun berarti Rp 360 ribu untuk pembayaran bunganya saja.
Bila utang untuk modal usaha, maka Anda punya keuntungan dari bisnis yang bisa digunakan untuk membayar cicilan pokok dan bunganya. Sedangkan utang buat belanja online, tidak menghasilkan apapun. just duit ludes tak tahu rimbanya.
Baca Juga: Daftar dan kredit KTA.
4. Hilangkan KALIMAT prinsip hidup hanya satu kali
Memang hidup hanya satu kali, bukan berarti jidat menggunakan uang, apalagi dari hasil tapi kredit. Anda tetap harus punya arah kebutuhan yang jelas, bukan keinginan yang menjadi nafsu sewaktu-waktu.
Jika Anda punya prinsip demikian, untuk sesuatu yang positif. Karena hidup hanya satu kali, manfaatkan sesuai dengan tujuan.
Kalau tujuan awal mengajukan KTA buat modal usaha, ya alokasikan untuk itu. Jangan melenceng bila tidak ingin masalah untuk selalu tersedia.
5. Bebaskan dari utang yang lain/SELESAIKAN
Banyak orang mengajukan KTA untuk membayar atau membayar utang sebelumnya. Istilahnya gali lubang baru untuk menutup lubang lama.
Perilaku ini yang akan menjadi bumerang buat Anda. Sebab, meringankan utang, justru bakal merasa rugi Anda.
Hadiah dari KTA untuk membayar cicilan KPR atau DP rumah. Anda malah akan memiliki dua utang sekaligus dengan angsuran lebih besar.
Pembayaran bunga juga menjadi beban berat keuangan Anda, bahkan dalam jangka panjang. Bila Anda tak mampu menyiasatinya, potensi kredit macet sangat besar.
Maka dari itu, sebelum mengajukan KTA, sebaiknya Anda terbebas dari utang lainnya. Pastikan batas utang Anda tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan setiap bulan.
6. Komitmen dan disiplin membayar utang tepat waktu
Kalau punya utang, Anda harus tahu konsekuensinya. Yakni membayar cicilan tepat waktu hingga lunas.
Dalam hal ini, butuh komitmen dan disiplin uang setiap bulan sesuai perencanaan anggaran yang sudah dibuat. Kemudian membayar cicilan sebelum jatuh tempo agar terhindar dari denda keterlambatan.
Porsi untuk membayar cicilan utang sebesar 30 persen dari gaji atau penghasilan. Jika kurang, berarti Anda perlu kerja keras lagi dengan mendapatkan tambahan penghasilan guna menutup utang tersebut.
Dengan cara ini, utang-utang Anda dijamin bisa lunas. Pikiran jadi tenang, tidur pun lebih nyenyak karena beban keuangan hilang. Ingat, kuncinya adalah komitmen dan disiplin. Jangan tergoda untuk menghamburkan uang untuk hal-hal tidak bermanfaat.
Kedisiplinan membayar utang tentunya akan diapresiasi oleh bank atau lembaga keuangan. Di mana pinjaman yang diajukan di masa mendatang menjadi lebih mudah disetujui karena Anda dinilai tepat waktu. Bahkan total kredit yang didapat lebih besar dari sebelumnya.
Be Debitur yang menjawab jawab
Ketika Anda sudah mengajukan pengajuan proposal KTA, saat itu juga Anda harus bertanggung jawab atas kewajiban tersebut. Dalam hal ini, perlu strategi manajemen pengelolaan utang yang tepat.
Selain memakai utang untuk hal produktif, Anda juga perlu berhemat. Memangkas tidak mendesak, sehingga lebih banyak uang yang bisa disisihkan untuk membayar utang.